Ini Lho Bedanya Phrasal Verb Dan Prepositional Verb Itu
Sobat sudah tau istilah multi-word verbs kan? Itu lho verb (kata kerja) yang terdiri dari sebuah verb dan particle atau preposition. Nah, multi-word verbs ini bisa dibagi jadi tiga kelompok yaitu: phrasal verbs, prepositional verbs dan phrasal-prepositional verbs. Meski terkadang istilah phrasal verb digunakan untuk merujuk keseluruhan tipe di atas, tapi kita harus ingat ya sobat bahwa sebenarnya ada tiga tipe atau kelompok.
Yang akan kita bahas dalam artikel kali ini adalah perbedaan antara phrasal verb dengan prepositional verb. Sebenarnya dilihat dari namanya saja sudah jelas terlihat ya kalau keduanya memang berbeda. Tapi ya seperti istilah โbagai sayur kurang garamโ sobat hehe, kalau nggak di bahas secara khusus rasanya seperti ada yang nggak lengkap gitu. Sekarang, yuk langsung saja kita masuk ke materi nya. โ Bigbanktheories.com

Pengertian Phrasal Verb dan Prepositional Verb
Phrasal verb adalah penggabungan dari verb dan particle, sedangkan prepositional verb adalah gabungan dari verb dengan preposition. Sebagian orang menganggap prepositional verb itu adalah hal yang sama dengan phrasal verb, karena memang beberapa sumber menerangkan bahwa phrasal verb merupakan kombinasi antara verb dengan particle atau preposition. Namun sesuai dengan judul artikel kali ini, kita akan mempelajari bersama tentang perbedaan diantara keduanya, untuk itu perlu kami tegaskan sekali lagi bahwa kita tetap bertumpu pada pernyataan di atas bahwa phrasal verb dibentuk dengan verb dan particle, bukan dengan preposition.
Perbedaan Phrasal Verb Dengan Prepositional Verb
Meskipun tidak banyak, namun penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan antara phrasal verb dengan prepositional verb berikut ini.
Sebuah prepositional verb akan selalu diikuti oleh object yang letaknya setelah preposition. Object yang mengikuti prepositional verb ini disebut dengan object of preposition. Hal ini berbeda dengan phrasal verb, karena hanya sebagian dari phrasal verb yakni hanya yang termasuk kedalam transitive phrasal verb saja yang memiliki object sedangkan untuk intransitive phrasal verb tidak. Object yang mengikuti phrasal verb ini biasanya berbentuk noun atau noun phrase. Simak contoh berikut ini:
Contoh Kalimat Phrasal Verb: May I switch off the air conditioner?
Contoh Kalimat Prepositional Verb: My brother jumped on the table.
Posisi object juga bisa menjadi pembeda antara phrasal verb dan prepositional verb. Dalam phrasal verb, object bisa diletakkan sebelum ataupun sesudah particle, karena particle bisa berpindah posisi, sedangkan dalam prepositional verb, object akan selalu tetap dan berada setelah preposition karena posisi dari preposition ini bersifat tetap. Mari kita gunakan contoh yang sama dengan yang sudah kita lihat di atas.
Contoh Kalimat Phrasal Verb: May I switch the air conditioner off? (Benar)
Contoh Kalimat Prepositional Verb: My brother jumped the table on. (Salah)
Penambahan adverbial atau struktur lain yang berfungsi sebagai adverb bisa kita letakkan diantara verb dan preposition dalam prepositional verb, tapi tidak mungkin kita tambahkan dalam phrasal verb. Perhatikan contoh berikut:
Contoh Kalimat Prepositional Verb: We have to believe completely in ourself.
Sekian yang bisa kami sampaikan seputar perbedaan phrasal verb dengan prepositional verb dalam Bahasa Inggris, semoga bermanfaat dan bisa dipahami dengan mudah. Terimakasih banyak untuk kunjunganmu hari ini, jangan lupa untuk berkunjung lagi besok. Sampai jumpa lagi di artikel lainnya.
Referensi:
- Perbedaan antara Phrasal Verb dan Prepositional Verb – http://www.wordsmile.com/perbedaan-antara-phrasal-verb-prepositional-verb – Diakses tanggal 8 Januari 2017
- Phrasal Verbs and Prepositional Verbs – Differences – http://www.englisch-hilfen.de/en/grammar/phrasal_prepositional_verbs.htm – Diakses tanggal 8 Januari 2017
Mau Tanya itu yang di perbedaan terakhir apakah adverbial itu gak bisa sama sekali masuk di phrasal verb atau cuman pengaplikasiannya ajah yang gak bisa seperti prepositional verb ?
Selamat malam mas/bapak Syamsul ๐
mohon maaf baru merespon komentarnya.
Saya ingin mengucapkan terimakasih sebelumnya sekaligus minta maaf atas penjelasan materi yang saya sajikan, sepertinya memang belum detil ๐
Terkait dengan pertanyaan mas, apakah adverbial tidak bisa masuk phrasal verb, jawabannya bisa, tapi itu bukan berarti ia menjadi sebuah phrasal verb, namun ia bisa menjadi bagian di dalamnya, kita lihat pada contoh kalimat yang saya sajikan “We have to believe completely in ourself”
jika muncul pertanyaan, manakah bentuk phrasal verb dalam kalimat di atas? maka jawabannya adalah “believe in” dan bukan “believe completely”
perlu kita sederhanakan “phrasal verb” artinya “verb berbentuk phrase”, tapi kita juga perlu ingat, bahwa memang penggabungan verb dengan particle nya sehingga terbentuk “phrase” yang berfungsi sebagai “verb” tidak bisa sembarangan, misalnya saja, kita tidak bisa membentuk phrase “believe at”. Pasangan2 kata ini kita ambil dari kebiasaan yang digunakan oleh native speaker, jadi istilahnya kita hanya sekedar meng”adopsi” bentuk-bentuk tersebut.
Namun balik lagi, jika pertanyaannya “bisakah adverbial masuk kedalam phrasal verb” maka jawabannya bisa, tapi sebagai unit yang memodifikasi phrasal verb tersebut dan bukan berarti ia membentuk phrasal verb baru.
Semoga menjawab rasa penasarannya ya, sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak karena telah mengingatkan saya akan materi yang masih sangat kurang lengkap ini ๐
Salam hangat,
Admin Bigbanktheories