Contoh Recount Text Tentang Virus Corona Dan Terjemahannya
Sobat pengunjung setia Bigbanktheories tentu tau bahwa saya telah menyediakan berbagai contoh recount text Bahasa Inggris di website ini. Dalam kesempatan kali ini, saya ingin menambahkan satu contoh yang baru yaitu contoh recount text tentang virus Corona atau COVID-19 yang saat ini sedang menjadi topik hangat bagi masyarakat di Indonesia.
Meski judulnya adalah tentang virus Corona, namun sobat perlu tau bahwa saya tidak akan membahas pengertian COVID-19 atau Novel Coronavirus ya. Mengapa begitu? Tentu saja karena hal itu tidak sesuai dengan fungsi dan pengertian recount text. Sebuah recount text tujuannya adalah untuk menceritakan “series of events” atau urutan kejadian-kejadian di masa lalu, oleh karena itu definisi dari suatu hal atau istilah seperti pengertian virus Corona tidaklah diperlukan di dalamnya. – Bigbanktheories.com

Recount Text tentang Virus Corona (COVID-19)
Contoh recount text kali ini akan membahas tentang pengalaman para pelajar di Indonesia selama masa libur sekolah dalam rangka menghindari penyebaran virus Corona. Seperti yang kita tau, sejak tanggal 16 Maret 2020, semua tingkatan sekolah mulai dari SD, SMP, SMA hingga Universitas diminta untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara online atau daring. Hal ini bagi sebagian pelajar tetap dimaknai sebagai “libur sekolah” meski sebenarnya mereka melaksanakan kegiatan “belajar di rumah”. Nah, kegiatan apa saja ya yang telah dilakukan para pelajar selama kurang lebih dua minggu ini? Contoh recount text beserta generic structure nya berikut ini mungkin bisa menggambarkan sekilas situasinya.
Study from Home during Coronavirus Spread
By: Kak Dikta
Orientation:
At the beginning of March 2020, COVID-19 started to spread in Jakarta. Within a few days, the contagion started to reach other cities around Jakarta and several other places across Indonesia. With this condition, the government issued a warning and instructed all schools and universities to call off all activities at school and replace it with online learning instead. As the result, I have been studying at home ever since.
Events:
The study from home method was first implemented on March 16th. The online classroom was not ready at that moment. Mr. Rudi, my homeroom teacher, instructed my class leader to create a WhatsApp group for our class. When my class leader had created the group, he added all contacts of our class members and also Mr. Rudi into the group. After that, Mr. Rudi told us that we had an assignment from Miss Caca, our Biology teacher, to make a summary about virus and send it to her email when we have done it.
My friends and I started working on Miss Caca’s assignment from 10 a.m in the morning. The assignment was quite challenging without Miss Caca’s presence, because we couldn’t discuss it with her right away every time we stumbled upon some technical terms that we have never heard before. It felt even more challenging to do the assignment alone by our self at home. We then decided to have online discussion by using WhatsApp group call. Finally, we managed to finish the assignment at 2 p.m. and sent it right away to Miss Caca.
The next day, Mr Rudi informed us that the online classroom were ready. He told us to download Google Classroom on our phone so that we could access the class. We started the class at 7.30 a.m. just like our usual school hours. Our first lesson that day was Math with Mr. Fendi. Since it was an online classroom, we weren’t required to wear our uniform. I personally enjoyed it, especially when Mr. Fendi told us that we could have some snacks during the class.
Mr. Fendi’s class ended on 9.30. At the end of the meeting, he gave us a homework that we had to present on our next meeting. The next class was supposed to be Mr. Kiki’s, but for some personal reason, he couldn’t make it. So he gave us an individual homework where we have to draw basketball court along with players’ position on it. We work on the assignment until 11.30 and then we sent the result to Mr. Kiki’s email.
We had our break at 12.00 and continued the class at 13.00. The next lesson was chemistry with Mr. Basuki. He conducted the class through a teleconference by using Zoom Aps. It was fun because we finally get to experience a real teleconference where we could interact to each other in real time. Mr. Basuki gave us a project this time. He told us to make hand sanitizer by using home ingredients. Each of us tried to follow the step by step guidance provided by Mr. Basuki and tried to produce our own hand sanitizer. At the end of the class, we presented the result to Mr. Basuki.
Reorientation:
That was my experience of studying at home during this Coronavirus outbreak. The activities was fun because my friend and I get to experience new way of learning and I personally think that it is good for student like us to use these kind of technologies in our learning process. But, I miss my friends so much, so I hope this outbreak ends soon.
Baca Juga: Contoh Imaginative Recount Text Pendek Beserta Artinya
Baca Juga: Contoh Personal Recount Text Terbaru Beserta Artinya
Terjemahan Recount Text tentang Virus Corona (COVID-19)
Belajar dari Rumah selama Penyebaran Virus Corona
Oleh: Kak Dikta
Orientation:
Pada awal Maret 2020, COVID-19 mulai menyebar di Jakarta. Dalam beberapa hari, penularan nya mulai mencapai kota-kota lain di sekitar Jakarta dan beberapa tempat di seluruh Indonesia. Dengan keadaan ini, pemerintah mengeluarkan peringatan dan memerintahkan semua sekolah dan universitas untuk menghentikan semua kegiatan di sekolah dan menggantinya dengan kegiatan belajar daring. Alhasil, saya telah belajar di rumah sejak saat itu.
Events:
Metode belajar dari rumah pertama kali dilaksanakan pada tanggal 16 Maret. Kelas online nya belum siap pada saat itu. Pak Rudi, wali kelas saya, memerintahkan ketua kelas saya untuk membuat sebuah grup WhatsApp untuk kelas kami. Saat ketua kelas saya telah membuat grup itu, dia menambahkan kontak semua anggota kelas dan juga pak Rudi kedalam grup itu. Setelah itu, pak Rudi memberitahu kami bahwa kami mendapat tugas dari bu Caca, guru Biologi kami, untuk membuat ringkasan tentang virus dan mengirimkannya ke email beliau saat kami telah menyelesaikannya.
Teman-teman saya dan saya mulai mengerjakan tugas dari bu Caca mulai dari jam 10 pagi. Tugas itu cukup menantang tanpa kehadiran bu Caca, karena kami tidak bisa mendiskusikan secara langsung setiap kali kami terbentur dengan istilah teknis yang belum pernah kami dengar sebelumnya. Tugas itu terasa semakin sulit karena kami harus melakukannya sendirian di rumah. Kami pun memutuskan untuk mengadakan diskusi online dengan menggunakan telepon grup WhatsApp. Akhirnya, kami berhasil menyelesaikan tugas itu pada pukul 2 siang dan segera mengirimkannya ke bu Caca.
Keesokan harinya, pak Rudi memberitahu kami bahwa kelas online nya sudah siap. Ia meminta kami untuk mengunduh Google Classroom di hape kami supaya kami bisa mengakses kelas itu. Kami memulai kelas pada pukul 7.30 pagi sama seperti jam sekolah biasa. Pelajaran pertama kami hari itu adalah Matematika dengan pak Fendi. Karena itu adalah kelas online, kami pun tidak diminta untuk mengenakan pakaian seragam kami. Saya pribadi menyukai hal itu, terlebih lagi saat pak Fendi mengatakan bahwa kami boleh sambil makan cemilan selama kelas berlangsung.
Kelas pak Fendi selesai pada jam 9.30. Di akhir pertemuan itu, ia memberikan kami PR yang harus kami tampilkan pada pertemuan berikutnya. Kelas selanjutnya seharusnya adalah kelas pak Kiki, tapi karena beberapa alasan pribadi, beliau tidak bisa melaksanakannya. Karena nya beliau memberikan kami tugas individu dimana kami harus menggambar lapangan basket beserta posisi pemain pada gambar tersebut. Kami mengerjakan tugas itu hingga pukul 11.30 kemudian kami mengirimkan hasilnya ke email pak Kiki.
Kami beristirahat pukul 12 dan melanjutkan kelas pada jam 13.00. Pelajaran selanjutnya adalah pelajaran kimia bersama pak Basuki. Beliau mengadakan kelas itu lewat sebuah telekonferensi dengan menggunakan aplikasi Zoom. Pengalaman ini menyenangkan karena kami akhirnya bisa merasakan sebuah kegiatan telekonferensi sungguhan dimana kami bisa berinteraksi satu sama lain pada saat yang bersamaan. Pak Basuki memberikan kami sebuah proyek kali ini. Beliau meminta kami untuk membuat hand sanitizer dengan menggunakan bahan-bahan rumahan. Masing-masing kami mencoba mengikuti panduan tahap-tahap yang disediakan oleh pak Basuki dan mencoba menghasilkan hand sanitizer buatan kami sendiri. Di akhir kelas, kami menampilkan hasilnya pada pak Basuki.
Reorientation:
Begitulah pengalaman saya belajar di rumah selama wabah virus Corona ini. Kegiatannya menyenangkan karena teman-teman dan saya mendapatkan kesempatan untuk merasakan cara baru dalam belajar dan saya pribadi berpikir bahwa ini merupakan hal yang bagus bagi pelajar seperti kami untuk menggunakan teknologi semacam ini dalam proses pembelajaran kami. Namun, saya sangat merindukan teman-teman saya, oleh karena itu saya berharap wabah ini cepat berlalu.
Selesai sudah contoh recount text singkat tentang virus Corona kali ini, semoga bermanfaat. Terimakasih bagi sobat pengunjung yang telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya, semoga teks yang saya sajikan bisa menambah wawasan sobat pembaca semua, khususnya dalam bidang Bahasa Inggris. Bagi sobat yang menginginkan penjelasan tentang COVID-19, sobat bisa membaca Descriptive Text tentang Virus Corona yang sudah saya terbitkan kemarin.
Advertisement
Very good. I copy it for my students. Thanks so much
Hello Bu Ning 😀
Woow, I’m so happy to hear that 😀
Thank you so much for using my article in your class, I am honored 😀
feel free to reach me out through our email 😀
Have a wonderful day 😀
Kak Dikta
Admin Bigbanktheories
Hi, permission to inspire my assignment. this really helps me thank you!
Permission Granted 😀
Kak Dikta
Admin Bigbanktheories