Contoh Narrative Text Panjang Tentang Putri Gading Cempaka
Hai sobat semua, dalam tulisan kali ini saya akan menampilkan contoh narrative text Bahasa Inggris beserta terjemahannya tentang Putri Gading Cempaka yang merupakan cerita rakyat dari daerah Bengkulu. Bagi teman-teman yang memang berasal dari Bengkulu mungkin sudah sering mendengar cerita ini ya. Oh ya, perlu sobat ketahui, saat saya mencari informasi tentang cerita Putri Gading Cempaka ini, sepertinya ada lebih dari satu versi cerita yang beredar selama ini, dan sejauh ini saya juga tidak tau mana versi yang tepat, jadi saya harap sobat pembaca bisa memaklumi ya jika yang saya sajikan dalam artikel kali ini berbeda dengan apa yang sudah sobat dengar selama ini. Jika sobat punya sumber informasi yang lebih akurat, sobat bisa menambahkannya lewat kolom komentar di bawah.
Tulisan kali ini masih sama seperti postingan sebelumnya yang juga tergabung dalam 20 Contoh Narrative Text Panjang dalam bentuk Cerita Rakyat. Silahkan kunjungi kumpulan narrative text tersebut untuk menemukan lebih banyak lagi contoh cerita rakyat dalam Bahasa Inggris yang masing-masing nya sudah saya lengkapi juga dengan terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Di artikel tersebut, sobat juga bisa memberikan request melalui kolom komentar jika sobat tidak bisa menemukan contoh cerita rakyat yang sedang sobat cari atau perlukan. So, jangan lupa untuk kunjungi link yang telah saya sediakan di atas ya. – Bigbanktheories.com

Contoh Narrative Text Tentang Putri Gading Cempaka
Kisah Putri Gading Cempaka menceritakan tentang seorang putri yang sangat cantik yang berasal dari Bengkulu. Sang putri merupakan anak dari Raja Ratu Agung yang merupakan pemipin dari Kerajaan Sungai Serut. Kecantikan sang putri terkenal hingga ke berbagai daerah yang letaknya sangat jauh. Hal ini membuat begitu banyak pria yang datang dan berusaha melamar nya. Apa ya yang akan terjadi pada sang putri selanjutnya? Yuk simak dalam contoh narrative text panjang berikut ini.
Putri Gading Cempaka
Long long time ago, there lived a great king in Bengkulu. His name is king Ratu Agung. He ruled Sungai Serut Kingdom for years and during those years, the people in the kingdom live peacefully and prosperous. The king has seven children. The last child was the only daughter in the family and her name is Putri Gading Cempaka.
Putri Gading Cempaka was very beautiful and kind. There were so many noble man came to their kingdom to propose the princess but her father, king Ratu Agung, refused all of them because for him Putri Gading Cempaka was still too young to get married.
One day, the king summon all of his children into his room. At that moment he was so weak and he said to all of them “My children, I think my time has come to leave you. I hope you all can keep your relationship as brother and sister. I have two important message that I want to tell you before I die. First, I appointed Anak Dalam as my sixth son to be the next king of our kingdom. I hope you all can accept my decision. Second, if a big disaster ever happened on this land and you think that there is nothing you can do to save it, go to Bungkuk mountain and stay there. Wait until a great king came to propose my daughter”. All of his children listened to his message carefully. None of them complained about it. A couple days later, the king passed away.
All people in the kingdom mourned the king’s death. Putri Gading Cempaka and all of her brothers burried their father in a special place. A couple days after the burial ceremony, they started to carry out their father’s will. They held the crowning ceremony of Anak Dalam to replace their father as the new king. For some reasons, they decided to change the name of the kingdom into Bangkahulu kingdom. Just like his father, Anak Dalam lead the kingdom wisely and the people love him so much.
One day, a prince of Aceh kingdom came to their land. He brought along with him so many people and present because he wanted to propose Putri Gading Cempaka. He sent some of his soldiers and counselor to the palace to see king Anak Dalam. When they arrived at the palace, the counselor stated their intention to the king. King Anak Dalam told the counselor that they couldn’t accept the prince proposal because they had to keep their promise to their father. After that the counselor and the soldiers returned to their ship and report the result to the prince.
The prince was so angry tohear the news from his counselor. He felt that king Anak Dalam and his brother had insulted him with their decision. So he challenged king Anak Dalam to a war. The big war was inevitable and it last for days with so many casualties. At that moment, king Anak Dalam and his brothers realized that this may be the right time to cary out their father’s second will. So they decided to bring anything they can and they flee to Bungkuk mountain with some survivors of the war.
When king Anak Dalam and his people flee from the kingdom, the prince from Aceh also returned to his kingdom. This condition left Bangkahulu kingdom to be empty and unguarded. Hearing the news, some noble men from Lebong Balik Bukit came to the kingdom and tried to claim it. But, instead of combining their power to claim the throne, those noble men fight each other over the throne. A couple weeks later, a wise man by the name Maharaja Sakti came to the land and brought all of the noble men into an agreement.
The noble men realized that they cannot be a king so they asked Maharaja Sakti to be their king and claimed Bangkahulu kingdom. Maharaja Sakti agreed to their idea so they held a crowning ceremony at the palace. On the day of the ceremony, a big storm suddenly appeared in the kingdom. They canceled the ceremony and they waited for the storm to be over. But the storm was not getting lighter.
Maharaja Sakti was curious about the storm, it was as if as he was not meant to held the crowning ceremony. So he decided to ask to his shaman about the unusual condition. The shaman told him that if he wanted to be the king of the kingdom, he should wed the descendant of the rightful king. After that, Maharaja Sakti asked the shaman to locate the princess whereabout. The shaman used his magical power and he found that the princess was in Bungkuk mountain with her brothers.
Maharaja Sakti sent some of his soldiers and his counselor to go to Bungkuk mountain to deliver his message to the princess and her brother. When they arrived at Bungkuk mountain, they went to Putri Gading Cempaka’s location right away and they stated their intention to her and her brother. Putri Gading Cempaka and her brothers realized that this was exactly the same as their father told them before he die, so they gladly accept the proposal.
After that, Putri Gading Cempaka and her brothers along with the soldiers which were sent to deliver the message from Maharaja Sakti returned to Bangkahulu kingdom. They held a big wedding party in the palace and they crowned Maharaja Sakti as the new king of Bangkahulu kingdom with Putri Gading Cempaka as the queen. Together, they rebuilt the kingdom and moved the palace into a new location at Kuala Sungai Lemau. When the construction process was complete, they changed the name of the kingdom into Sungai Lemau kingdom.
Terjemahan Contoh Narrative Text Tentang Putri Gading Cempaka
Putri Gading Cempaka
Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang raja yang hebat di Bengkulu. Nama nya adalah raja Ratu Agung. Dia memimpin kerajaan Sungai Serut selama bertahun-tahun dan selama masa itu, orang-orang di kerajaan itu hidup dengan damai dan makmur. Sang raja memiliki tujuh orang anak. Anak yang terakhir adalah anak perempuan satu-satu nya di keluarga itu dan nama nya adalah Putri Gading Cempaka.
Putri Gading Cempaka sangatlah cantik dan baik. Ada begitu banyak pria dari golongan bangsawan datang ke kerajaan mereka untuk melamar sang putri namun ayah nya, sang raja Ratu Agung, menolak mereka semua karena bagi nya Putri Gading Cempaka masih terlalu muda untuk menikah.
Suatu hari, sang raja memanggil semua anak nya ke dalam ruangan nya. Pada saat itu dia dalam kondisi sangat lemah dan dia mengatakan pada mereka semua “Anak-anak ku, aku rasa waktuku telah tiba untuk meninggalkan kalian. Ayah harap kalian semua bisa menjaga hubungan kalian sebagai saudara. Aku punya dua pesan penting yang ingin aku sampaikan sebelum aku mati. Yang pertama, aku menunjuk Anak Dalam sebagai anak ku yang ke enam untuk menjadi raja selanjutnya di kerajaan kita. Aku harap kalian semua bisa menerima keputusanku. Yang kedua, jika sebuah bencana besar terjadi di tanah ini dan kau menganggap bahwa tidak ada yang bisa kau lakukan untuk menyelamatkan nya, pergilah ke gunung Bungkuk dan tinggal lah di sana. Tunggulah hingga seorang raja yang hebat datang untuk melamar anak perempuanku”. Semua anak nya mendengarkan pesan itu dengan baik. Tidak ada satupun dari mereka yang mengeluhkan hal itu. Beberapa hari kemudian, sang raja meninggal dunia.
Semua orang di kerajaan itu berduka atas kematian sang raja. Putri Gading Cempaka dan semua saudara nya menguburkan ayah mereka di sebuah tempat khusus. Beberapa hari setelah upacara penguburan itu, mereka mulai melaksanakan wasiat ayah mereka. Mereka menyelenggarakan upacara penobatan Anak Dalam untuk menggantikan ayah mereka sebagai raja yang baru. Karena beberapa alasan, mereka memutuskan untuk mengubah nama kerajaan itu menjadi kerajaan Bangkahulu. Sama seperti ayah nya, Anak Dalam memimpin kerajaan itu dengan bijak dan orang-orang pun sangat menyukai nya.
Pada suatu hari, seorang pangeran dari kerajaan Aceh datang ke tanah mereka. Dia membawa serta bersama nya begitu banyak orang dan hadiah karena dia ingin melamar Putri Gading Cempaka. Dia mengirimkan beberapa prajurit dan penasihat nya ke istana untuk bertemu raja Anak Dalam. Ketika mereka tiba di istana, sang penasihat menyatakan niatan mereka pada sang raja. Raja Anak Dalam mengatakan pada sang penasihat bahwa mereka tidak bisa menerima lamaran sang pangeran karena mereka harus menjaga janji pada ayah mereka. Setelah itu sang penasihat dan prajurit kembali ke kapal mereka dan melaporkan hasil nya kepada sang pangeran.
Sang pangeran sangat marah mendengar berita dari penasihat nya. Dia merasa bahwa raja Anak Dalam dan saudara-saudara nya telah menghina nya dengan keputusan mereka. Jadi dia pun menantang raja Anak Dalam untuk berperang. Perang besar sudah tak terelakkan lagi dan perang itu berlangsung selama berhari-hari dengan begitu banyak korban. Pada saat itu, raja Anak Dalam dan saudara-saudara nya menyadari bahwa ini mungkin waktu yang tepat untuk melaksanakan wasiat kedua ayah mereka. Jadi mereka memutuskan untuk membawa apapun yang mereka bisa dan melarikan diri ke gunung Bungkuk bersama beberapa orang yang selamat dari perang itu.
Saat raja Anak Dalam dan orang-orang nya melarikan diri dari kerajaan itu, pangeran dari Aceh pun kembali ke kerajaan nya. Kondisi ini menyebabkan karajaan Bangkahulu menjadi kosong dan tak terjaga. Mendengar berita ini, beberapa bangsawan dari Lebong Balik Bukit datang ke kerajaan itu dan mencoba menguasai nya. Namun bukannya menyatukan kekuatan mereka untuk mengambil tahta itu, para bangsawan itu malah bertarung satu sama lain memperebutkan takhta itu. Beberapa minggu kemudian, seorang pria yang bijak yang bernama Maharaja Sakti datang ke tanah itu dan membawa semua bangsawan itu pada sebuah persetujuan.
Para bangsawan itu menyadari bahwa mereka tidak bisa menjadi seorang raja maka mereka meminta Maharaja Sakti untuk menjadi raja mereka dan mengambil alih kerajaan Bangkahulu. Maharaja Sakti setuju dengan ide mereka maka mereka mengadakan upacara penobatan di istana. Pada hari upacara itu, badai besar tiba-tiba saja muncul di kerajaan itu. Mereka pun membatalkan upacara penobatan itu dan menunggu badai nya mereda. Namun badai itu tidak juga mereda.
Maharaja Sakti menjadi penasaran tentang badai itu, itu terlihat seperti dia tidak ditakdirkan untuk mengadakan upacara penobatan itu. Maka dia memutuskan untuk bertanya pada dukun nya mengenai keadaan yang tidak biasa itu. Sang dukun mengatakan pada nya bahwa jika ia ingin menjadi raja di kerajaan itu, dia harus menikahi keturunan dari raja yang syah. Setelah itu, Maharaja Sakti meminta sang dukun untuk menemukan keberadaan sang putri tersebut. Sang dukun menggunakan kekuatan gaib nya dan dia pun menemukan bahwa sang putri berada di gunung Bungkuk bersama saudara-saudara nya.
Maharaja Sakti mengirimkan beberapa prajurit nya dan juga penasihat nya untuk pergi ke gunung Bungkuk untuk menyampaikan pesan nya pada sang putri dan kakak-kakak nya. Ketika mereka sampai di gunung Bungkuk, mereka segera menuju lokasi Putri gading Cempaka dan mereka menyatakan niatan mereka pada nya dan kakak- kakak nya. Putri Gading Cempaka dan kakak-kakak nya menyadari bahwa ini sama persis dengan yang dikatakan ayah mereka sebelum dia meninggal, maka mereka pun dengan senang hati menerima lamaran itu.
Setelah itu, Putri Gading Cempaka dan kakak-kakak nya bersama para prajurit yang dikirim untuk menyampaikan pesan dari Maharaja Saktu kembali ke kerajaan Bangkahulu. Mereka mengadakan pesta pernikahan yang besar di sitana dan mereka menobatkan Maharaja Sakti sebagai raja yang baru dari kerajaan Bangkahulu dengan Putri Gading Cempaka sebagai ratu nya. Bersama-sama, mereka membangun kembali kerajaan itu dan memindahkan istana ke lokasi yang baru di Kuala Sungai Lemau. Saat proses pembangunan telah selesai, mereka mengubah nama kerajaan itu menjadi kerajaan Sungai Lemau.
Nah, seperti itulah versi cerita Putri Gading Cempaka yang bisa saya sajikan. Saya harap ceritanya menarik dan bisa menghibur sobat semua ya. Terimakasih banyak untuk kunjungannya kali ini, saya tunggu kunjunganmu selanjutnya dan jangan lupa baca juga Contoh Narrative Text Tentang Sang Kabelah Dan Terjemahannya.
Referensi:
- Putri Gading Cempaka – http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/288-putri-gading-cempaka# – Diakses tanggal 16 April 2018